Minggu, 17 Januari 2016

Kebudayaan Jawa Tengah

KEBUDAYAAN DI KOTA TEGAL 


   Disetiap daerah pasti mempunyai budaya atau kebudayaan yang berbeda di Pulau Jawa pun memiliki banyak sekali yang masih belum dikenal oleh masyarakat Indonesia sendiri saya dan keluarga saya berasal dari jawa tengah karena menurut saya yang berasal dari jawa tengah menurut saya banyak dan cukup banyak yang membuat sebuah tulisan tentang Jawa Tengah saya memustuskan agar lebih spesifik lagi dan saya membahas kota dimana tempat saya dilahirkan yaitu kota Tegal Tercinta.
Saya akan menceritakan sedikit tentang kebudayaan saya yang berada di jawa tengah karena kedua orang tua saya berasal dari kota tegal dan tinggal di kabupaten tegal maka saya pun akan menceritakan kebudayaan yang ada di kota tegal. Kota tegal memiliki banyak keunikan yang mungkin orang tidak mengetahui kebudayaan yang ada dikota tegal, langsung saja kita bahas berdirinya kota tegal.
A. SEJARAH BERDIRINYA KOTA TEGAL

Kota tegal merupakan penjelmaan dari desa yang bernama TETEGUAL, pada tahun 1530 telah Nampak kemajuannya dan termasuk wilayah kabupaten pemalang yang mengakui kerajaan Pajang. Ki Gede Sebayu saudara Raden Benowo pergi kearah barat dan sampai tepian Sungai Gung. Melihat kesuburan tanahnya, tergugah dan berniat bersama – sama penduduk meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan serta membuat saluran pengairan. Daerah yang sebagian besar merupakan tanah ladang tersebut kemudian dinamakan TEGAL.
Atas keberhasilan usahanya memajukan pertanian dan membimbing warga masyarakat dalam menanamkan rasa keimanan kepda Tuhan Yang Maha Esa, ia diangkat menjadi pemimpin dan panutan warga masyarakat. Oleh Bupati Pemalang kemudian dikukuhkan menjadi sesepuh dengan pangkat juru Demung atau Demang.
Pengangkatan Ki Gede Sebayu menjadi pemimpin dilaksankan pada perayaan tradisional setelah menikmati panen padi dan hasil pertanian lain, dibulan purnama tanggal 15 Sapar Tahun EHE 988 yang bertepatan dengan hari jumat Kliwon. Dalam Perayaan juga dikembangkan ajaran agama islam dan budaya yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat pada waktu itu. Hari tanggal dan tahun Ki Gede Sebayu diangkat menjadi juru demung itu ditetapkan sebagai hari jadi Kota Tegal dengan Peraturan Daerah Nomer 5 Tahun 1988 Tanggal 28 Juli 1988.

B. CIRI KHAS MAKANAN TEGAL

            Warung tegal (WARTEG) adalah salah satu tipe warung makan yang dikenal luas masyarakat Indonesia, terutama melekat dikalangan masyarakat kelas menengah kebawah. Harga yang murah dan penyajian yang sederhana merupakan ciri khas yang menjadi faktor utama mengapa warteg lebih melekat dikalangan masyarakat tersebut. Warteg boleh jadi sudah menjamah ke berbagai daerah.

Adapun hidangan yang disajikan di warteg bervariasi dan sederhana, terdiri dari: sayur-sayuran (seperti sayur tahu, sayur kacang merah, dan soto), lauk pauk (tempe, tahu, perkedel, goreng-gorengan, goreng ayam, goreng ikan, remis, dan jeroan ayam), urab dan sebagainya. Makanan yang disajikan di warteg didominasi oleh hidangan Jawa. Maklum saja, yang mempunyai usaha warteg adalah orang-orang Tegal yang merantau di kota-kota besar, terutama di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, Bandung; Semarang,Solo dan beberapa daerah lain, tegal sendiri adalah salah kabupaten di Jawa Tengah yang terletak diwilayah (Pantura Utara) dengan kota slawi sebagai Ibukota kabupatennya. Uniknya, di wilayah Tegal sendiri menurut penuturan pengusaha warteg, sulit menemukan warteg. Hanya ada beberapa warung dijalan utama. Itu saja tidak sesemarak diluar daerah Tegal. Warteg cukup potensial diluar daerah. Pasalnya, warteg bisa tumbuh dan berkembang ketika berada dilingkungan atau dikawasan industry dikota kota besar.

 MAKANAN KHAS

            Mengenai makanan khas yang ada di Warteg, kalau menurut saya tidak ada yang istimewa. Tidak ada yang istimewa ini maksudnya karena sudah begitu umum dikenal oleh khalayak masyarakat. Variasi menu  hidangan yang tersedia di warteg, memang didominasi oleh cita rasa makanan Jawa Tengah an yang mempunyai ciri khas santan di beberapa hidangan berkuahnya, namun tidak bercita rasa pedas, seperti halnya hidangan asal Sumatera. Tapi kalau bebicara makan khas Tegal, walau agak menyimpang sedikit dari warteg, saya ingin menyampaikan beberapa jenisnya. Tegal memiliki beberapa jenis koleksi kuliner berupa: Makanan dan Minuman Khas. Misalnya : Teh Poci yaitu teh yang diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula batu, sehingga ada istilah teh posi “Wasgitel” kepanjangan dari kata : Wangi, Panas, Sepet Legi, Lan (Lan dalam bahasa Indonesia berarti kental). Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil Teh. Teh dijarangi pada poci tanah (Teh Poci) kemudian di tuang ke dalam cangkir dengan pemanis gula batu. Teh dalam cangkir tidak diaduk, sehingga rasa manis ditemukan pada saat teh dalam cangkir hamper habis. Hal ini menyebabkan cangkir terus dituangi. Selain teh poci, juga ada aneka jenis makanan seperti yang terdapat dalam buku resep masakan Jawa Tengah beriukt ini:  
·         Sate Tegal (sate kambing muda khas Tegal dengan bumbu sambal kecap), dan sate bebek majir.
·         Ketupat atau ketupat glabed, ketupat blengong (ketupat glabed dengan daging blengong. Blengong yaitu keturanan hasil perkawinan bebek dengan angsa), dan ketupat bongko (ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan)
·         Nasi ponggol dan nasi bogana (nasi megono
·         Sauto (soto ayam atau babat khas tegal dengan bumbu tauco dan tauge), dan tahu plethok.
·         Mendoan yaitu tempe goreng yang dilapis tepung dengan bumbu digoreng tidak kering, biasanya sebagai teman minum teh poci, dihidangkan dengan sambal.
·         Sega lengko atau nasi lengko adalah nasi dengan bahan pelengkap seperti tempe, tahu yang diiris dadu, toge dan sambal kacang serta kerupuk.
·         Tahu aci tahu dengan tepung aci (kanji atau sagu) kemudian digoreng.
·         Kemronyos yaitu sate khas tegal.
·         Pilus makanan kecil (snak) dari tepung terigu.
Memang makanan yang saya sebutkan diatas tidak semua identic dengan hidangan warteg, namun kadang ada warteg yang menyediakan hidangan istimewa, seperti soto tegal dengan memesannya terlebih dahulu. Paling yang mudah dihidangkan dan selalu tersedia adalah tempe mendoan. Adapun jenis makanan khas Tegal yang bisa ditemukan di rumah makan Jawa Tengah karena pada dasarnya jenis makanan Tegal seperti halnya Cirebon merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari koleksi kuliner Jawa Tengah.

Obyek Wisata

Tempat Pemandian Air Panas Guci
 
1. Lokasi dan Asal usul
Kalo ada yang mau berlibur ke Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Tegal tepatnya, sedikit ke arah Selatan terdapat tempat wisata pemandian air panas yang namanya guci. Termasuk ke dalam kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal tempat ini dapat dijangkau dengan mudah. Kalau dari arah Jakarta kita bias menggunakan kereta api atau bus dan turun di Kota Tegal. Setelah itu menggunakan angkutan arah bumi jawa dengan bus kecil (biasa disebut tuyul oleh warga setempat). Dan dilanjutkan dengan angkutan yang khusus ke obyek wisata ini, atau dari arah Semarang juga silakan ke arah terminal Tegal dulu. Berada di kaki gunung Slamet dengan kondisi tempat yang berhawa dingin. Air terjun tersebut konon berasal dari wali yang menancapkan tongkatnya ke tanah untuk mencrari ai

2. Khasiat
Tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan karena tempat pemandiannya dijamin seger banget. Ada yang berkata kalau mandi sekali di tempat pemandian tersebut umur tampak berkurang 10 tahun. Jadi kalo umur 53 mandi 5 kali jadi bayi. :)Air yang dikeluarkan pada mata air ini adalah air hangat, walaupun mengandung belerang tapi tidak berbau menyengat dan berwarna. Karena airnya hangat dan mengandung belerang jadi kalau berendam serasa dipijat-pijat seluruh badan.

3. Fasilitas dan Pemandangan
Di sekitar tempat pemandian ini ada Hotel Guci Garden Hotel dan beberapa Villa yang dapat disewa dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Harganya relatif tidak terlalu mahal, standar untuk sewa unit villa. Untuk daerah wisata ini selain terkenal dengan pemandiannya juga makanan manisan pepaya berwarna-warni dan buah ciremai (manisan juga). Karena wilayah ini cukup dingin jadi banyak digunakan sebagai perkebunan. Komoditas utama yang ada di sini adalah teh. Slawi juga terkenal dengan kota teh karena banyaknya pabrik teh (Tong Tji, Sosro, Gopek, 2 Tang, dll) di sini.

Manten Tebu Sebagai Kebudayaan Kabupaten Tegal

Tegal terletak di 165 km sebelah barat Kota Semarang, atau 329 km sebelah timur Jakarta dengan luas wilayah 39, 467 km2. Tegal memiliki lokasi yang strategis, karena berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, serta terdapat persimpangan jalur utama yang menghubungkan pantura dengan kota-kota di bagian selatan Pulau Jawa. Selain dekat dengan pesisir, wilayah Kota Tegal yang tidak terlalu luas juga membuat Tegal dekat dengan daerah dataran tingginya. Dengan kata lain, Tegal diapit oleh laut dan gunung. Keragaman keadaan geografis tersebut sangat berpengaruh pada kebudayaan masyarakatnya.
Tegal terkenal dengan produksi teh dan gulanya. Oleh karenanya, banyak terdapat pabrik-pabrik gula besar peninggalan zaman penjajahan Belanda hampir di seluruh kecamatannya. Yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah upacara Cembeng atau yang biasa dikenal dengan Manten Tebu sebagai salah satu kebudayaan Kota Tegal.
Menjelang musim giling tebu, ada pemandangan unik di sekitar pabrik gula kawasan Tegal, Jawa Tengah. Warga sekitar menggelar Cembeng atau upacaraPengantin Tebu. Tradisi ini dikenal sejak industri tebu mulai beroperasi di Jawa sekitartahu 1800-an. Konon saat proses penggilingan, selalu memakan korban manusia.Disebutkan bahwa ada seorang dewa yang menguasai tanaman tebu, yaitu Dewa Dantin. Karenanya, sebelum menggiling tebu yang berarti menghancurkan tebu-tebu tersebut menjadi butiran-butiran gula, masyarakat harus meminta izin terlebih dahulu pada Dewa Datin. Sejak itulah warga sekitar mempercayai mistik. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, warga menggelar upacara tersebut.
Upacara dimulai dengan mengarak sepasang pengantin tebu yang diwakili pasangan boneka bernama Gembong Wuluh dan Siti Barokah. Kedua boneka yang didandani layaknya pengantin itu diarak dari kebun tebu di Desa Balamoa menuju Pabrik Gula Pangkah. Di samping kedua boneka ditaruh beberapa tebu yang diberi nama petani penggarap sawah tebu yang akan menggiling hasil panennya di pabrik gula.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu kilometer, tebu-tebu yang dianggap mewakili petani tebu dimasukkan ke dalam mesin penggilingan tebu. Tebu-tebu tersebut diibaratkan sebagai para petani dan karyawan pabrik yang akan ikut berpartisipasi dalam penggilingan. Setelah semua tebu digiling, sepasang pengantin tebu ini dimasukkan ke dalam penggilingan. Dengan dimasukkannya tebu-tebu tersebut, diharapkan tidak akan terjadi kecelakaan kerja yang memakan korban. Dengan berakhirnya prosesi tersebut, meanandakan bahwa musim giling tebu di Kota Tegal dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar